Rabu, 14 November 2018

Garis Lintang Digunakan untuk Menentukan Pembagian Zona Iklim

Garis Lintang

Garis lintang adalah garis lurus yang membentang di permukaan bumi dengan arah timur barat. Garis ini membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu bagian utara dan selatan. Kita bisa melihat garis ini di dalam globe tergambar membentuk lingkaran utuh.
Garis lintang yang membagi bumi menjadi dua bagian yang sama besar antara belahan bumi selatan dan utara disebut dengan garis lintang 0 derajat. Ada beberapa istilah untuk menyebut garis ini, yaitu garis khatulistiwa, garis lini atau garis ekuator.

Ada beberapa garis lintang yang istimewa di bumi, seperti garis lintang 0 derajat, 23½ derajat, 66½ derajat, dan garis lintang 90 derajat. Garis lintang 0 derajat disebut sebagai garis ekuator. Garis lintang 23½ derajat disebut sebagai garis balik. Garis lintang 66½ derjat disebut sebagai garis lingkaran kutub. Sedangkan Garis lintang 90 derajat adalah titik kutub.
Garis lintang 23½ derat LU maupun 23½ derajat LS disebut garis lintang istimewa karena merupakan garis batas peredaran semu matahari. Apablia matahari dilihat dari, maka matahari seolah-olah beredar dari ekuator menuju utara hingga garis lintang 23½ derajat utara. Sesampainya di garis lintang ini matahari tidak terus bergerak ke arah utara, tetapi kembali bergerak ke selatan menuju khatulistiwa sampai ke garis lintang 23½° derajat selatan.
Setibanya di garis lintang 23½ derajat selatan, matahari bergerak kembali ke arah utara menuju khatulistiwa dan terus ke lintang 23½ derajat utara kembali. Itulah mengapa garis lintang 23½ derajat disebut sebagai garis balik.

Garis lintang digunakan untuk menandai perbedaan zona iklim di muka bumi. Daerah – daerah yang terletak di antara garis Khatulistiwa, 23 ½ derajat LU hingga 23 ½ derajat LS, disebut juga sebagai daerah tropis karena matahari bersinar sepanjang waktu ketika siang hari. Oleh sebab itu, daerah tropis hanya memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan.
Sementara itu daerah yang terletak antara 23 ½ derajat LU dan 66 ½ derajat LU, dan antara 23 ½ derajat LS dan 66 ½ derajat LS disebut sebagai daerah subtropis. Daerah ini memiliki 4 musim, yaitu musim panas, musim dingin, musim gugur, dan musim semi.
Apabila kita tinggal di daerah kutub utara atau kutub selatan, kita hanya akan menemukan satu kali siang dan satu kali malam dalam setahun (365 hari). Jadi, siang hari di kutub sama seperti 6 bulan di Indonesia. Di daerah ini matahari tidak pernah berada di atas kepala kita, tetapi matahari hanya berada setinggi-tingginya sepenggalah (23½ derajat). Itulah mengapa di kutub memiliki suhu udara yang begitu dingin.

Garis bujur

Garis bujur atau yang disebut juga dengan garis meridian merupakan garis lurus yang menghubungkan bumi dari kutub selatan hingga kutub utara bumi. Semua garis bujur tersebut berukuran sama panjangnya. Garis ini memiliki besaran 360 derajat karena mengikuti bentuk bumi yang bulat seperti bola. Garis – garis bujur digunakan untuk menentukan waktu dan tanggal di seluruh bumi.
Garis bujur 0 derajat disebut dengan garis bujur utama. Garis ini membentang melalui sebuah kota di utara Kota London, Inggris yaitu Kota Greenwich. Garis bujur 0 derajat ini ditetapkan sebagai titik awal perhitungan waktu internasional yang disebut dengan waktu Greenwich Mean Time (GMT).

Garis bujur yang posisinya berada di sebelah timur Kota Greenwich disebut juga dengan Bujur Timur (BT). Sedangkan garis bujur yang berada di sebelah barat Kota Greenwich disebut dengan Bujur Barat (BB).
Garis bujur timur diawali dengan Bujur 0 derajat BT sampai 180 derajat BT. Begitu pula dengan garis bujur barat yang juga diawali dari Bujur 0 derajat BB hingga 180 BB. Pertemuan antara garis bujur 180 derajat BT yang saling berhimpit dengan garis bujur 180 derajat BB di Samudera Pasifik ditetapkan sebagai garis batas tanggal internasional.

 Sumber:
http://www.kakapintar.com/penjelasan-garis-lintang-garis-bujur-lengkap/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar